Mengenal Lebih Jauh Tentang Rabies (Anjing Gila) dan Cara Pencegahannya

ARTICLE INFORMATION

12/11/20232 min read

Mengenal Rabies (Anjing Gila)

Rabies (anjing gila) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini dapat mempengaruhi manusia dan hewan dengan menyerang sistem saraf pusat, serta memiliki tingkat kematian yang tinggi jika tidak ditangani dengan cepat. Beberapa waktu lalu, terdapat kasus dimana seorang anak perempuan di Buleleng, Bali meninggal akibat terkena gigitan anjing dan mengakibatkan rabies. Namun, perlu diketahui bahwa rabies tidak hanya dibawa oleh anjing, tetapi juga hewan mamalia lain seperti kucing, monyet, rubah, rakun, dan kelelawar.

Gejala Rabies

Gejala rabies dapat muncul bervariasi tergantung pada tahap penyakit dan individu yang terinfeksi. Umumnya, gejala akan timbul 20-90 hari setelah terinfeksi. Tahap awal gejala rabies biasanya mirip dengan flu, dengan gejala seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan. Namun, seiring berjalannya waktu, gejala akan semakin parah dan dapat mencakup:

  • Ketakutan dan kecemasan yang tidak biasa

  • Kesulitan menelan

  • Kehilangan nafsu makan

  • Kehilangan keseimbangan dan koordinasi

  • Kehilangan kontrol otot

  • Kejang

  • Halusinasi

  • Delirium

Jika seseorang atau hewan menunjukkan gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis. Rabies dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang relatif singkat setelah gejala muncul.

Cara Penularan Rabies

Rabies dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi. Virus rabies terdapat dalam air liur hewan yang terinfeksi, dan dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka pada kulit atau selaput lendir. Selain itu, rabies juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan jaringan saraf atau organ dari hewan yang terinfeksi.

Adapun hewan yang paling sering menjadi pembawa virus rabies adalah anjing. Oleh karena itu, vaksinasi anjing sangat penting dalam pencegahan penularan rabies. Selain itu, vaksinasi juga dapat diberikan kepada hewan peliharaan lain seperti kucing dan hewan ternak untuk melindungi mereka dari virus rabies.

Pencegahan Rabies

Untuk mencegah penularan rabies, langkah-langkah berikut dapat diambil:

  1. Vaksinasi hewan peliharaan: Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksin rabies secara teratur. Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai jadwal vaksinasi yang tepat.

  2. Menghindari kontak dengan hewan liar: Hindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama jika mereka terlihat sakit atau tidak berperilaku normal.

  3. Tidak memelihara hewan liar: Jangan mencoba memelihara hewan liar sebagai hewan peliharaan. Hewan liar memiliki risiko lebih tinggi untuk membawa virus rabies.

  4. Melaporkan gigitan hewan: Jika Anda digigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, segera laporkan ke pihak berwenang dan cari perawatan medis secepat mungkin.

  5. Menghindari kelelawar: Hindari kontak langsung dengan kelelawar, terutama jika mereka terlihat sakit atau tidak berperilaku normal. Jika ada kelelawar yang masuk ke dalam rumah, segera hubungi petugas kesehatan atau penanggulangan penyakit.

  6. Edukasi masyarakat: Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan pencegahan rabies. Informasikan kepada masyarakat mengenai gejala-gejala rabies, cara penularan, dan pentingnya vaksinasi hewan peliharaan.

Kesimpulan

Rabies (anjing gila) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini dapat mempengaruhi manusia dan hewan dengan tingkat kematian yang tinggi jika tidak ditangani dengan cepat. Gejala rabies dapat bervariasi dan dapat mencakup kecemasan, kesulitan menelan, kehilangan nafsu makan, kehilangan keseimbangan, kejang, dan delirium. Rabies dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, dan vaksinasi hewan peliharaan sangat penting dalam pencegahan penularan rabies. Selain itu, menghindari kontak dengan hewan liar dan kelelawar serta mengedukasi masyarakat juga merupakan langkah penting dalam pencegahan rabies. Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan hewan peliharaan dari penyakit yang mematikan ini.


Sumber:

World Health Organization(WHO). (2023). Rabies. [Online] Diakses pada 19 Juni 2023

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2020). What is Rabies. [Online] Diakses pada 19 Juni 2023

British Veterinary Association (BVA). (2020). Rabies Control: An integrated One Health approach. [Online] Diakses pada 19 Juni 2023